Sabtu, 12 Juni 2010

TIKUS VS KUCING

Tema : seorang adik dan kakak yang apabila berjauhan saling merindukan, dan apabila berdekatan bagaikan tikus dan kucing
Amanat : akur-akurlah terhadap saudara sendiri, karena saudara merupakan motivasi, untuk menuju masa depan yang cemerlang

Pengarang Putri Liana (2007 112 097)

Orangnya imut, manis, dan bersahaja, selalu riang serta gembira. sekarang duduk dikelas 6 sekolah dasar. namanya Dea, Dea adalah adikku yang paling manja, terutama pada Ibu dan Ayahku.
salah satu ciri utamanya adalah sangat bawel, apabila dia berbicara tidak ada titik komanya, volume suaranya besar dan mudah ngambek apabila salah satu orangtua ku memarahinya. begitulah sifatnya yang sangat khas. tapi aku sayang kepadanya.
ada telp masuk.pada malam itu Handpone ku berbunyi ada telp masuk. langsung aja aku angkat. rupanya yang nelp adalah Dea. waktu itu aku berada di Palembang . karena aku jauh dari lingkungan keluargaku untuk mencari ilmu dan kuliahdi salah satu Universitas swasta di Palembang, yakni Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Palembang. sekarang aku sudah semester 6. aku jarang sekali pulang kampung bertemu dengan keluargaku. maka dari itu keluargaku sering sekali menelpon aku pada saat di Palembang ketika mereka kangen sama aku.
jadi, lupa dech, malam itu , Dea adikku tersayang menelpon aku. berbicaralah kami berdua pannjang lebar, nanyalah Dea, "kak apa kabarnnya di sana, sudah makan apa belum ? lagi napain?. aku menjawab " kabar kakak alhamdulillah baik, sudah tadi makannya, sekarang kakak lagi baring-baring di kamar". "Dea lagi ngapain?" tanyaku. Dea lagi kangen sama kakak. "kapan kakak pulang ke rumah?" tanya Dea.
ehm......ehm....ehm......
Insyaallah minggu depan dek, kakak pulangnya! kakak juga kangen sama Dea. Oh Yach kak, kalau kakak pulang minggu depanbeli'in bando ( ikat kepala) yach kak,,,,,,!
"iyach nanti kakak beli'in ,' jawabku.
"oce dech" jawab Dea. sudah dulu kak kak yach, Dea sudah ngantuk nich besok Dea mau sekolah, "assalamualaikum"
"waalaikum sallam" jawabku.
Hari berganti hari aku disibukkan oleh aktivitas kuliah ku, lambat laun akupun tidak ingat apa yang di pesankan oleh dea kepadaku karena aku terlarut dengan kesibukan kuliahku sendiri.
kendatipun demikian aku tak sadarkan diri dengan apa yang aku bicarakan dengan Dea pada waktu malam itu. setiap Dea telp Aku, Dea tidak menyinggung pembicaraan kami pada mala-malam sebelumnya.
setelah sekian lama aku di Palembang, ingin rasanya aku pulang kekampung halamku. sebenarnya aku mendadak pulang kekampung guna meminta uang semesteransekalian juga aku sudah kangen sama my family. akupun menelpon kerumah untuk membicarakan bahwa lusa aku akan pulang. sorak gembira suara Dea terdengar angat riang dalam telpku. dalam hatikupun berkata "ehmm....berarti kedatanganku lusa akan disambut dengan penuh suka cita oleh keluargaku. selasai aku menelpon kelluargaku, aku mengerjakan tugas yagn deberikan oleh dosen pengasuhku yakni aku disuruh membuat puisi yang temanya keluarga. pada malaim itu akupun terinspirasi untuk membuat sebuah puisi untuk adikku tersayang. begini puisinya.

Adikku Tersayang

lucu.....
imut....
serta menggemaskan
akupun sangat sayang
meski tingkahnya itu sangat menjengkelkan
dan sangat bawel
tapi itu ciri khasnya

ohhhhhhh
adikki tetaplah engkau
menjadi adik terlucuku
karena tidak ada adik-adik yang lain
seperti dirimu

aku sayang padamu
ohhh adikku.

tak lama kemudia matakupun telah lelah untuk terbuka. akupun terlelap sendiri. ayampun telah berkokok itu menandakan hari sudah pagi. akupun bangun langsung mengambil handuk untuk mandi. setelah mandi aku pun menghadap sang pencipta untuk melaksanakan sholat subuh. aku tidak tahan lagi untuk bertemu dengan keluargaku besok. riang gembira aku mengingatnya. akupun berangkat kuliah. berjalanlah aku menuju kampusku.
....hari yang kunantikan itu pun tiba, "waktunya mudik" ucapku dalam hati.
perjalanan yang akan aku tempuh untuk menujju kampung halamanku sekitar 4 Jam " aduh capek juga yach pantatku". ucapku sambil merengek.
tanpa terasa aku suda terlelap di dalam mobil yang memiliki AC di dalamnya hampir empat jam berlalu akupun terperanjat dalam tidurku.
akhirnya datang juga, akupun mengucapkan salam di depan rumahku. datanglah sahutan dari dalam "walalaikum sallam". langsung aku menyalami kedua orangtuaku. akupun tertegun melihat Dea biasa saja, aku bingung Dea kok begitu, akupun bertanya kepada Dea. "ada apa dek?'' tanyaku. "mana janjinya?'' jawab Dea. "apa" tanya Dea lagi. "bando" jawab Dea lagi.
"astagfirullah" kakak lupa.waktu itu Dea marah besar kepadaku, akuoun tidak tahu harus berbuat apa.ibuku yang menengahi kami. bertanyalah ibuku, "emangnya ada apa kalian berdua ini?", apabila bertemu ribut melulu, mendingan gak usah ketemu dech. ini kalau ketemu seperti tikus dan kucing saja". ujar ibuku. begini bu Dea kemarin minta di beliin Bnado. tapi aku lupa bu untuk membelikannya. "oh begitu toh ceritanya" tukas ibu.
jadi, bagaiaman bu, yach sudah kakakmu maafkan kakakmu, sebagai adik yang baik Dea harus memaafkan. besok ibu akan ajak kalian kepasar yach untuk beli bando tadi. langsung saja aku mencium pipi Dea, Dea pun tersipu malu melihat reaksiku yang begitu mengagetkannya. akupun berdamai.
Tamat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar