KISAH KASIH DI SEKOLAH
karya Arini
Jam ditangan sudah menunjukkan pukul 7.25 wib ku kayuk lagi sepeda ku bututkumalaju lebih kencang mengejar waktu yang sebentar lagi pukul 7.30 wib pagi itu harusnya aku tak bileh terlambat karena pagi itu ad prektek di laboraturium namun sayang hanya hayalan kosong karena pagi itu kurasa teramat repot tidak seperti biasanya tidak seperti biasanya pagi itu aku harus mengantarkan pesanann kue tetangga yang di pesan dengan ibuku beberapa hari yang lewat, membelikan beberapa barang yang diperlukan ibu sehari-g\hari untuk membuat kue pesanan tetanggaku, dan mengantarkan adikku yang terakhir dulu karena ayahku berhalangan mengantarkan adikku, dan terakhir membereskan rumah sebelum berangkat sekolah karena ibuku tidak sempat untuk membereskannya ia selalu sibuk dengan kegiatannya sendiri,namun aku takkkan menyerah untuk tetap pergi sekolah, semuanya telah kuselesaikan dengan baik dan tepat waktu, ternyata hari ini rintangan sekolah tak berhenti sampai di sini saja dengan laju yang kencang tanpa ragu ku kayuh sepeda bututku tiba-tiba ada sebuah mobil mersy berwaarna hijau melaju kencabg dab sepertinya sengaja mau menyenggolku sehinnga sepeda ku oleng dan akhirenya aku jatuh kegenagan air dan baju seragam ku kotor, ku lihat mobil itu ada teman-temanku yang tak pernah hentinya mengerjaiku, mau pulang kerumah untuk ganti pakaianku tak munggkin lagi kulihat jam di tanganku, jam sudah menunjukkan pukul pukul 7.45 wib sudah tidak memungkinkan lagi untuk aku pulang akhirnya kuputuskan untuk melnjitkan perjalanan kesekolah hamper saja aku terlambat karma pintu gerbang sekolah hamper ditutup namun ku tribos saja sehinnga membuat satpam kaget dan m\berteriak namun tak ku haraukan,langsung saja ku parkirkan sepeda ututku akupun langsung bergegas ke laboraturium tanpa brtfikir ualng lagi langsung ku buka pintu laboraturium itu ku lihat bu elis sedeang menjelaskan pelajaran kepada teman-temanku spontan semua terdiam dan melihat kearahku melihat penampilanku yang begitu kumuh daan merekapun menertawakanku aku haya bisa terdiam dan tertunduk malu di hadapan bu elis dan teman-temanku,.
“ salsa kenapa kamu tahu ini sudah jam berapa, dan kenapa baju kamu basah dan kotor seperti ini ? “ Tanya bu elis dengan sedikit marah kepada ku
“ habis Bantu bapaknya di sawah bu “ cetes salah seorang temannku yang tek pernah berhenti mengerjaiku itu
Teman-temanku tertawa dan aku hanya tersipu malu dan masih terdiam dengan seribu bahasa ku.
“ sudah,,,,,,tenag-tenang “ bu elis mencoba menenangkan teman-temanku yang rebut
“ salsa ayo jawab pertanyaan ibu tadi ?’ dambung bu elis kepadaku
“ maafkan saya bu, saya tadi di jalan tidak hati-hati sehinnga saya terjatuh ke genangan air “ jawab salsa dengan nada sedikit menyesal
“ ya sudah kamu sekarang duduk “ ucap bu elis mempersilahkanku duduk
“ terima kasih bu “ ucapku pelan
Penderitaan ku hari ini datang bertubi-tubi ketiga temanku yang membuat ku terjatuh dari sepeda tadi mengganggu ku lagi, kali ini mereka mengerjaiku dengan meletakkan kaki mereka di samping meja sehinnga aku terjatuh, teman-teman kembali menertawaiku,, namun aku tak pernah mempunyai sikap dendam kapada mereka selain itu tidak ada siswayang berani menentang mereka karena salah satu mereka adalah pemilik pemberian beasiswa kepada murit kurang mampu seperti aku, dan taak jarang juga siapa yang berani menentang mereka ganjarannya adalah keluar dari sekolah itu, dan aku tidak menginginkan itu. Namun aku heran dengan tinggah salah seorang temanku yang bernama rio akhir-akhir ini dia sama sekali tidak menertawaiku seperti temanku yang lainnya, setelah kejadian beberapa hari yang lewat ketika aku dan rio hampir tabrakan kerika keluar dari wc masing-masing.
“ ya ampun salsa “ ucap billa
Billa adalah satu-satunya teman kelasku yang mau berteman dengan ku, aku hanya bisa terunduk kegiatan di lanjutkan lagi , tampa tgerasa waktu ku rasa begitu cepat pelajaran pun berakhir di waktu istirahat ku sempatkan untuk membersihkan baju ku yang kptor, ketika aku sudah selesai membersihkan sedikit bajuku aku dikagetkan dengan teman-temanku yang selalu mengerjaiku rasa takutpun menghantuiku, apa lagi yang akan di lakukannya kedapaku kaali ini, namun aku masih bersikap seperti biasa.
“ risma, anggi, micha “ panggilku dengan wajah sedikit taakut dan gugup
“ hai,,,, salsa, lagi ngapain kamu?” sapa risma sok perhatian kepadaku
“ kalian mau ke wc aku sudah selesai silakan, aku permisi “ aku mencoba menghindar dari mereka namun mereka menghalangiku
“ mau kemana buru-buru anat, aduk baju mu masih kotor ya, uh,,,kasian “ ejek anggi kepadaku
“ sini kami tolongin bersiinya” ucap micha
Dari awal aku sudah curiga pasti ada sesuatu yang akan mereka lakukan untuk mengerjaiku, dan itu benar saja es yang di pegang risma terumpah di bajuku akibat senggolan sengaja dari anngi namun aku tak kuasa melawannya karma itu hanya memperkeruh masalah saja.
“ ups,,,,, tumpah….” Ucap anggi dengan wajah tak berdosanya itu
“ ya maaf ya sa, sengaja, maaf ya “ ucap micha sambil meninggalkan ku bersama kedua temannya.
Aku ditinggalakn begitu saja dengan tumpahan dengan tumpahan es di bajuku, benci, kesal, dan ingin sekali aku menonjok mukanya namun semua iotu takkan mungkin terjadi.
“ kenapa baju mu sa,,,?” Tanya riomengagetkanku yang sedang asyik membersihkan bajuku
“ emh,,,,anu,,,tadi,,,” jawabku kaget dan sedikit grogi
“ kemana billa ,?” Tanya rio kembali karma penasaran
“ di panggil bu puspa tadi “ jawabku sambil membersihkan baju ku
“ o…..oh ya pakai jaket ku saja, untuk nutupi bajumu yang kotor itu “ sambung rio sambil menyodorkan jaketnya kepadaku
“ gak ysah io, makasih ga papa kok “ ucapki menolak
“ gak papa jangan sungkan “ sambung rio kembali menyodorkan jaketnya kepada ku
Aku menatap rio dengan wajah takut, dan mengambil jaket itu dari tangan rio, bel berbunyi aku pun meninggalkan rio dan bergegas masuk ke kelas. Ketika aku mau masuk kekelas tiba-tiba di depan pintu ada yang mendorongku dai belakang sehinnga aku terjatuh siapa lagi kalau bukan ulah teman-temanku itu
“ oh,,,,, sekarang kamu sudah berani ya minta perhatian dengan rio, aku piker kaamu tahu siapa rio itu, jadi tak harus aku jekaskan dengan mu apa maksudku ?” ucap micha
Aku hanya terdiam disamping nya.
“ ini jaket siapa ?” Tanya anggi kepadaku sambil memegang jaket yang sedang ku pakai itu
Aku masih terdaim ketakutan
“ Ayo jawab “ uap risma sambil menunjukkan gunting kepadaa ku
“ punya ku “ jawab rio dari bibir pintu kelas “ kenapa ada yang keberastan” sambung rio mendekati ku .
“ bukan begitu io, dia ini gak pantas buat kamu bukan itu aja dia juga g pantas sekolah disini “ ucap micka dengan nada agak kesal
“ kata siapa, aku rasa ok-ok aja dan aku kira kilian yang lebih pantas tidak sekolah di sini, karena kenapa otak kalian kosong “. Ucap rio membalas ucapan micha
“io kenapa kamu bela dia, kami belaiin kamu io, kami gak mau “ ucap risma kesal
“ stop,,,,,,,,,stop ampa katamu aku g butuh pembelaan apapun dari kalian “ potong rio
“ ada papa ini rebut-ribut “ ucap bu guru dari depan pintu
Semua siswa kembali ketempat duduk masing-masing \, pelajaranpun dimulai lagi, ketika pulang sekolah aku teringatkan dengan kejadian tadi siang, kenapa tiba-tiba rio bersifat seperti itu ada perasaan senang, tapi aku aku di ingatkan lagi dengan sahabatku yang sudah lama menyukai rio yang sering mengirimkan pasan kaleng untuk rio aku takut menghianati perasaan sahabat ku sendiri.
Hari begitu cepat berlalu, aku masih dengan kehidupanku seperti biasa hanya saja sikap rio yang semakin hari semakin membuatku tak mengeti, aku menggungkapkan dari sorot matanya diamenyukaiku,akupun menyadari setaip tatapannya kaapadaku, akupun harus menyadari diri ku siapa aku ini atk mungkin aku dapat mencinatai rio aku juga takut taambah menyakiti hati bila karena akhir-akhir ini billla sering minta buatkan puisi ataupun hanya sekedar menambahkan ide dalam puisi yang kemudain dikirimkan sebagai surat kaleng buat rio ada sesuatu rasa yang menyakitkan ku jika seperti itu. Namun akhir-akhir ini rio sering mengajakku pulang bersama billla juga sering diajak namun dia selalu menolakknay samapi di suatu siang sepulang dari sekolah seperti baisa rio menghampiriku untuk mengajakku pulang.
“ yok sa,,,” ajak rio menghampiriku
“ emh,,,,,,maaf io aku gak bisa pulang bersama mu “ tolakku
“ kenapa ? “ Tanya rio kepadaku
“ a,,,anu aku ada urusan sedikit dengan bu ajeng maaf ya, tapi kamu bisa pulang bersama billla kok “ ucapku dengan penuh semangat sambil memegang pundak bila yang dari tadi diam di sampingku, wajah billla pun langsung berubah kemerah-merahan.
“ emh,,,aku,,,aku,,,,” jawab billa grigi
“ ah udah deh bisa kan io ?” Tanya ku kapada rio
“ ya no problem lah,,,” jawab rio tak ada masalah
Aku hanya tersenyum kearah rio, merekapun pulang bersama entah kenapa di hatiku terasa sakit melihat rio berjalan dengan billa padahal aku sendiri yng menghendaki semua ini terjadi jangan-jangan aku menyukai rio “ ah tidak,,,ini jangan terjadi “ gumamku dalam hati sambil menghela nafas panjang, beberapa jam sudah ku lewati sendiri di kelas kaki ku serasa enggan beranjak pergi dari tempat dudukku, sehinngga ku sadari jam sudah menunjkkan pukul 14,00 wib, aku pun bergegas untuk pulang entah kenapa teman0teman yang mengganggu ku itu juga belum pulaang perasaan ku mulia tak enak aku pun beranjak dari tempat dudukku dan akan segera meninggalkan kelas tapi aku kalah cepat dengan mereka, mereka lehih dulu menghampiriku.
“ salsa ada pesan dari billa katanya kamu ditunggunya di wc sekarang “ ucap anggi kepadaku
“ ada apa? “ tanyaku penasaran bukankah billla sudah dari tadi sudah pulang bersama rio pilirku
“ mana kmi tahu “ ucap risma ketus
“ kalian seriuskan ? “ tanyaku dengan nada agak takut
“ ya iyalah udah sana sampirin entar kelamaan dia nungguin kamu “ ucap micha
Aku pun bergegas pergi menuju wc tampa ragu-ragu, namun sesampainya di wc yang kudapati hanya semua wc kosong, aku tersadar ini pasti ulah ketiga temanku tadi intuk mempermainkanku namun semua terlambat tiba-tiba ada seseorang mendorong bahuku sehingga aku masuk dalam salah satu kamar mandi itu.dan orang itu mengkonci pintunya dari luar klali ini aku tak tahu bagaimana aku keluar dari wc karena tidak adalaagi siswa yang tertinggal kecuali aku dan ketiga temanku tadi, akupun mencoba dengan berteriak sekuat tenagaku mungkin ada yang yang leawt dari situ dan mendengar teriakan k, suaru dan tenaga ku sedfah habis namun yang ku dapati hayanlah kecapaian suaraku tidak ada yang mendengarku. Akupun putus asa dan akupuntertidur di dalam wc itu, hingga kusadari ada seseorang yang umbuka kunci pintu kamr mandi akupun dergegas bangkit dari tempat dudukku dan betapa terkejutnya penjaga sekolah ketika melihatku di dalam wc akupun langsung berterima kasih dan lamgsung pulang kerumah.
Keesokan haarinya betapa terkejutnya risma, anggi dan micha melihatku masuk sekolah di hari itu dengan sehat walafiat, hari itu ada pemberitahuan dari kepala sekolah bahwa ada dua bulan lagi akan diadakan pasripal drama dan setiap sekolah wajib mengirim satu grup pentas seni drama ini,, bu yasnin selaku guru yang mengajar di bidang kesenian langsung memeilih diantara kami untuk dijadikan tim anggota drama, terpilihlah daintaranya aku, billia rio dan ketiga temanku yang selalu mengerjaiku serta ditambah dengan teman-temanku dari kelas lain yang mempunyai bakat di bidang eni drama.ini adalh salah satu kebanggan tersendiri buaitku namun di sisi lain kau aku disudutkan dengan posisi yang membuatku bunggung karma aku terpilih jadi putrid tidur,ingin rasanay aku engundurkan diri saja karena ini menyakitkan bagi billa karena yang menjadi pangerannya adalah rio sendiri, belum lagi beberapa tekanan dari ketiga temanku itu yang tidak setuju aku enjadi pemeran utamannya.. jika aku mundur bu yasmin pun pasti lebih kecewa begitupun dengan teman0teman yang lain yang sudah menyetujui aku menjadi pemeran utamanya,aku mebemukan jalan buntu “ apa yag harus aku lakukan? “ gumam ku dalm hati.
Proses pun sudah beberapa minggu ini di mulai akhir-akhir ini billapun berubah terhadapku, aaku tahu suasana ini akan terjadi. Dan ketika itu di saat menunggu teman-teman yang lain belum datang untuk latihan yang ada aku dan billa ku coba untuk berbicara kepadanya.
“ bill kenapa kamu ?” sapaku yang yang melihat dari tadi hanya daim saja
“ gak ada apa-apa, mungjin kecapeaan saja “ jawab billa cuek
“ o,,,oh ya gi mana kamu sudah hapal betul teks naskah drama ?” Tanya ku
“ sudah “ ucap billa singkat
“ bill, kenapa kamu akhir-akhir ini berubah dengan ku, kamu marah y dengan ku ?” Tanya ku dengan agak takut
“ tidak “ jawab billa singkat
“ aku tahu bill, maafin aku bill, aku g maksud buatmu sakit hati aku setidikitpun gak punya rasa dengan rio, kamu jangan salah paha.” Jelasku kepada billa
“ apa maksud kumu sa, aku gak ngerti udah deh jangan di pikirkan, kamu konsntrasi aja dengan peranmu,lagian kamu mau dekat dengan siapapun, itukan hak kamu “ sambung billa agak sedikit jutek kepadaku
“ billa bukan begitu maksud ku …ak…” jelas ku namun billa ingin beranjak pergi dari hadapanku namunn langkahnya terhenti karena anggi, risma, dan micha manghalangi billa keluar, suara tepuk tangan dari mereka memecahkan keheningan billa keluar “ oh…..sekarang si kumuh dan pahlawan kesiangan sudah bisa berdebat dan memperebutkan sang pangeran rio ya.” Ucap micha centil
“ hebat ya kalian, sudah berani menaruh rasa dengan rio “ ucap anggi yang berjalan kapadaku,”
“ hey putri tidur, tahukah kamu, lihat dirimu apa pantas bersanding dengan langeran, jadi jangan mimpi kamu untuk memilikinya,di akan tetap menjadi milikku,…milikku….”ucap risma sambil menarik rambutku yang terurai rapi
“ jangan sakiti dia.” Ucap billa kepadaku
Aku tercengang kaget,ternyata billa masih peduli kepadaku
“ hei,,, pahlawan kesiangan jangan ikut campur “ ucap micha
“ lihat pahlawanmu marah,,,uh atut.”
Mereka tertawa sendiri, billapun geram melihat tinggkah ketiga teman nya itu lalu menarik rambut micha.
“ apa, kalian sekarang mau lawan,ato lawan,” ucap billa sambil menarik lebih keras lagi
“ sakit,,,,” ringik micha pada billa
“ bil,, tolong bil lepasin, micha” pintaku pada billa
Tiba-tiba rio datang dan melihat kejadian itu wajah riopun berubah, riopun pergi dari ruangan itu.ku coba mengejar rio namun rio tak menghiraukan ku.
Keesokan harinya ketika latihan drama aku tak bisa konsentrasi karena masih kepikiran masalah kemarin, jadi latihan pun terpaksa dibubarkan akupun langsung mendekati rio
“ io, aku mae bicarandenganmu” ucapku gugup sambil mendekatinya
“ soal apa ? “ Tanya rio dengan sedikit agak cuek kepadaku
“ aku mau jelasin masalh kemarin itu semua salah paham io,” jelasku
“ sudah cuku, aku tampa kamu beri tahipun aku sudah tahu “ ucap rio sambil menatap mataku
Hati ku berdegub lebih kencang,suasana ini tak terkendali aku hayan bisa menuruti dan tak kuasa untuk menolaknya dan riopun tersadar dan beranjak pergi namun ku tahan riopun kembali menatapku akupun hanya bisa tertunduk takut
“ emh,,maaf io, bukan maksud ku namun semua itu dilakukan salsa demi membela ku semata , tolong io percaya ama aku kali ini aja” jelasku sambil memohon kepada rio
“ tapi sangkal rio “
“ satu lagi io, kamu harus tahu tentang ini bahwa billa sudah dari dulu menyukaimu sadar gak kamu saat kamu mendaapt surat kaleng itu dari siapa, itu dari billa io” kataku menyakinkan rio
Rio hanya terdiam, ini sulit di terima oleh rio kemudian dia pun pergi dari hadapanku,
“ maafkan aku bill, aku terpaksa menagtakan ini semua, mungkin dengan ini kita bisa seperti dulu lagi “ gumamku dalam hati
Keesokan harinya ketika jam sepulaang sekolah rio langsung menghampiriku
“ benar yang kamu mau katakana kemarin ?” Tanya rio kepada ku
“ia io. Semua adalah benar” ucapku sambil memasukan buku kedalam task u
“ tapi sa, kkini giliran kami pun tiba kertika amu harus tahu juga kalau aku gak ada rasa dengan billa, tapi aku ada rasa dengan kamu, aku suka denganmu,” ucap rio menyakinkanku
“ trimakasih io, tapi aku cukup tahu diri aku bukan dari keturunan anak seperti kamu , dan sayangnya lagi aku tidak mencintaimu, jadi lebih baik kamu berikan cinta kamu itu dengan yang lebih membutuhkan itu semua”ucapku dengan lembut sambil berpaling dari rio, air mata ku tak tertahn lagi
“ kenapa kamu berpaling dariku sa, kamu juga mencintaiku kan?” tanya rio kepadaku
“ tidak io, aku tidak mencintaimu “ jawabku dengan berat
“ katakan kamu mencintaiku sa,,, katakana ?” paksa rio kepadaku
“ tidak,,,,tidak,,,aku tidak mencintaimu “ jawabku sambil menangis
Kami haya teriam di dalam kelas, sejak saat itu rio berubah sikap kedapaku kini ia jauh lebih dekat dengan billa, pulang bersama, keperpus bersamadan mengerjakan tugas bersama, bahkan mereka seperti romi dan jul, aku iri dengan billa, namun kutahan saja bukankah bukan kah ini adalah kehendakku sendiri. Sikap billa kembali seperti biasa terhadapkuaku berharap dia tidakkan tahu tenatng rahasianya yang ku bocorkan dengan rio beberapa hari yang lewat.
Akhir-akhir ini aku tak bisa konsentrasi dan menguasia peranku dikelompok dramaku,masalahnya hanya satu aku tak bisa menahan gejolak cemburu ku kepada billa yand selalu dekat dengan rio, aku takut ini sebua berangsung sampai hari pementasan tiba.sampai akhirnya hari pementasan tiba, dan kelompok kami dapat nomor lima. Satu persatu peserta sudah maju kini giliran kelompok kami ketika diakhir dialok drama tiba-tiba rio berkata berbeda dari dialoknya
“ putrid,,,. Akumencintaim, biarkan aku mencintaimu dengan sepenuh hatiku, jangan tolak citaku biarkan aku menjagamu dan menyanyangimu “
“ pangeran “ ucapku kaget
“ hamba serius purti, hamba tak perduli kata orang, tolong terima cinta tulus ku ini “ rio memberikan bunga kepadaku sambil berlututdi depannku
Semua penonton terkagum-kagum melihat kejadian itu, aku menoleh kearah billa
“ jangan takut putri, kali ini dia setuju dengan ini semua” ucap rio menyakinkan ku
Sekali lagi aku memandang billa di samping panggung dan kilihat billa mengancungkla jempol kepadku tanda dia setuju dengan ini semua , aku hanya bisa tersenyum, rio memelikku kulihat dari sisi panggung lain ada kertiga teman ku yang serlalu menerjaiku dengan muka sangat kesal dengan ini semua, semua penonton bertepuk tngan dan bangga akan beranian rio yang mengungkapkan ini semua di depana orang bayak.setelsah pementasan berakhir kamipun merberes sendiri dan sibuk sendiri dengan diri mereka masing-masing.tiba-tiba bila mendekati ku, ada rasa takut namun aku tak bisa lagi menghindar,billa sampai didepanku dan langsung memelukku
“ sa aku kangen denganmu “
Aku kaget dengan ucapan itu, namun aku lega
“aku juga merindu mu “ balasku di pelukan billa
“maafkan keegiosanku ya” ucap billa menyesal
“ gak ada yang salah kok sa “ jawabku
“ tidak kemarin aku yang salah aku telah mencoba memisahkan kamu denga rio “ uacap billa mentesal
“ gak papa kok “ jawabku lagi
“ aku hanya menyukainya saja, tidak mencintainya, “ jelas billa kepadaku
“ jadi,,,, tetap sahabatkan “ ucapku kepada billa
“ iya, selamnya akan menjadi sahabat “ balas billa
Kamipun tersenyum riopunmendekati dan tikut tersenyum juga, tinggal saja kejengkelan dari ketiga temanku yang selalu tak bosan-bosanya mengerjaiku, namun kini aku takkan takut lagi dengannya dan mencoba melawan mereka, itu tekatku agar siswa-siswa lainya tidak menjadi korban selanjutya.
Kamis, 24 Juni 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar