Selasa, 06 Juli 2010

hujan kemarin

HUJAN KEMARIN

KARYA : ARINI ( 2007 112 082)



Namaku indah namun tak seindah kehidupanku, di mulai dai keluarga ku yang broken. Aku membenci ibuku mungkin sejak umur 6 tahun, sejak aku mengerti bahwa bundaku gak pernahmengantarkanku ke sekolah,gak pernah melarangku apa yang dia tidak suka, selalu mengutus om atau tante kalau ada pertemuan wali murid, gak pernah memelukku ketika aku menang perlombaan, jelas saja aku protes karena dia lebih mementingkan pekerjaannya yang gak kunjung selesai samapi-sampai akaupun dilupakannya.
Sikap prtesku itu berubah menjadi benci ketika aku tahu dari ornag-orang cerita tentang bundaku, ternyata bundaku bohong besar dan merahasiakan emua tentamga ayahku,ya, katanya ayahku adalah salah seorang yang membela Negara ini dan meninggal ketika menunaikan tugasnya membela Negara ini, sejak ayah meninggal aku dan bundaku pindah kerumah kakekku,bundaku juga sering bilang kalau ayahku mirip benget dengan aku kepandaian ayah menurun kepadaku,
Aku tahu bundaku bohong dari teman sekelasku yang bernama juita atau tepatnta musuhku sejak aku masuk sekolah ini gara-gara dia tak pernah bisa mengalahkan prestasiku, dan kekesalannya itu kian memuncak ketika rian gebetan juita lebih memilih jalan denganku ketimbang dengannya walau juita lebih cantik dan lebih kaya dari kutapi aku tak percaya begitu saja.pasti jita bohong namun setelah ibu juita yang sejak smp berteman baik dengan bundaku mengiyakan semua cerita juita.
Saat itu, asli aku merasa dibodohi, karena menjadi orang terakhir yang mengetahui bagaimana tingkah laku ibuku saat masa-masa kuliah dulu hingga aku lahir, ya, aku ada karena bundaku suka gonta-ganti pasangan,dan nasip sialku dari sekian pacar bundaku tak satupun cowok yang mau mengakui janin yang ada dalam perut bundaku, dan itu juga yang membuat kakekku membenci bundaku dan mengangap seolah-olah bundaku bukan anggota keluarga kakekku, namun om daan tanteku selalu mengajarkanku untuk tidak membenci bundaku karma hadist mengatakan “ surga berada di telapak kaki ibumu “, aku berfikir lagi ketika aku diingatkan dengan hadist itu masih adakah surga itu ditelapak kaki bundaku sedangkan ku tahu lingkah laku bundaku sendiri seperti itu, semua itu wajar kenapa mereka menasehatiku sepert itu karena mereka gak mau meliharku menjadi anak durhaka kepada ibunya sendiri,
Bagiku tante dan om adalah orang kedua dari bundaku karena disisi lain mereka dapat mengerti aku dan mengetahui apa inginku ketimbang bundaku yang melahirkanku mereka juga membantu mengurusku sejak kecil supaya gak menjadi anak yang bande;l atau merusaak masa depanku sendiri seperti bundaku.
Ibuku terpaksa bekerja si salah satu restouran karena Cuma tempat kerja sekarangnyalah yang mau menerima bundaku yang mempunyai masa lalu suram dan kebetulan pertouran itu juga tempat kakkeku mieting bersama rekan kerjany, kakekku pun tak menyetujui hal ini karena dia bakal tertemu dengan putrinya di depan rekan bekerja kakekku.
Siang itu, entah kenapa?, kakek dan ibuku bertengkar hebat, aku hanya tersenyum aku senang karena itu artinya kakkek akan tambah benci dengan ibuku, hanya nenek yang terus menerus berusaha agar hubungan suami dan anak sulungnya cepat baik seperti dulu kala, yang aku ingat siang itu saat kakek dan bunda bertengkar hanya kartena kakeku selalu mengungkit –ungkit masa lalu bundaku, itupun karena kakekku sering diledekin rekan bekerja kakeku bahkan ada yang mengundurkan diri menjadi rekan kerja kakekku karena mengetahui masalah bundaku, kalau sudah begitu aku hanya bisa terdiam dan melihat kejadian apa yang akan terjadi atau memilih berada dipelukan tanteku saja.
Belakangan ini aku tahu bunda dan pekerja lainnya seperti ibuku agar buruh perempuan dapat hak yang sama dengan buruh laki-laki.prestasiku di sekolah sama sekali gak terganggu, aku jusrtu menikmati saat-saat ketika semua orang makin membenci tindakan bundaku yang ingin menjadi pahlawan, walau tak satupun buruh perempuan yang mendukung tindakan bundaku, sebalikknya mereka ikut tertawa ketika ibu mengadukan pelacehan seksual yang kembali ia terima di tempat bekerjanya itu yang di lakukan om rony, mantan pacar ibu saat kuliah dulu, menurut mereka, bundakulah yang menggoda om rony dan pegawai lainya dengan genit bundaku yang gak jauh dari masa-masa kuliah dulu yang cantik, pintar, dan menjadi besar kepala karena guru laki-lakinya menyukainya, so, apa debanya bundaku dengan sekarang ini, nenek yang terus mendukung bunda sempat pergi dari rumah karena kakekku yang terus-terusan menghina bundaku pengaduan bundaku akan melecehkan yang dai dan buruh perempuan lainnya dapatkan, terus hingga tingkat pengadilan.
Awalnya ku gak peduli, tapi sedikit mengusik rasa percaya rasa penasaran ku, karena situasi semakin panas dan berkembang hingga menarik perhatian kalangan media di kota tempat ku tinggal bundaku menjadi sorotan banyak pihak.
Suatu hari aku diajak kakek dan nenek mendatangi rumah-rumah buruh perempuan yang semasip dengan bundaku meminta mereka untuk ikut bersangsi dipengadilan atau paling tidak hanya sekedar menandatangani sutar pernyataan untuk melukukan tindakan claas actions mel;awan opemilik restouran kakek dan nenek bilang bundaku sangat membutuhkan dukungan kami, terang saja aku heran kenapa kakek sekarang mendukung ibu ?
Pengadilan jusrtu memberatkan tuduhan bunda, karena bukti-bukti bahwa ibu melahirkan aku tampa ayah terpuruk oleh kesangsian laiki-laki yang mengajar di SMA-nya dulu guru yang wajhnya mulaim keriput itu datang dan meringankan om rony, dia mengaku bundaku tak secerdas yang orang kira selamai ini, bunda memnafaatkan kecantikannya untuk memperoleh nilai yang bagus
Om indra, pengacara bunda, juga kejipratan tuduhan om indra dituduh mau membantu bunda karena yakin dia ikut andil atas kehadiranku di dunia ini, di kursi tempat duduk tepat di pepan ak hakim, bundaku hanya bisa diam sambil terus menangis, bedanya dengan om rony dan pengacaranya yang dari tadi tak henti-hentinya tersenyum karena yakin bakal memenangkan pengadilan ini. Kakekkupun mengamuk dan sempat penyerangnya kakekku juga menuduh dialah yang memperkosa bundaku hingga hamil, oh tuhan benarkah semua yang kulihat dan ku dengar ini ?.
Hari itu, untuk pertama kalinya aku memeluk bundaku dengan erat, penyesalan yang teramat sangat, membuat dadaku sesak dan membuatku hyaris tak bisa bernafas suarakupun mendadak menghilang.
Entah kenapa, ? apakah tuhan mau mengampuni hamba-Nya yang sudah durhaka terhadap bundanya, yang telah melahirkannya, bunda mengaku juga sempat membenciku, tiap kali melihatku dia pasti teringat peristiwa dulu yang sudah menenggelamkan cita-citannya dan membuat trauma seumur hidup.
Ya,,,,,,,,,,,,pak roy, dosen pemimbing yang menghormati mahasiswanya, mmemperkosa binda saat dia berada di semester empat. Cris teman sekelas bunda dulu juga ikut andil dalam peristiwa terkutuk itu, om rony mengaku, dia terpaksa meninggalkan bundaku sendirian diruangan posen pemimbing bundaku berjanji akan meluluskan mata pelajarannya karena nilainay jeblok, jelek.
Sejak ketahuan hamil diluar nikah, semua orang membenci ibuku, wanita yang harusnya mencintaiku terpaksa tidak meneruskan cita-citanya karena dikeluarkan dari universitas secara tidak hormat, jahatnya lagi, om rony menyebarkan gossip kenakalan bunda ke semua tetangga rumah kakek.
Bundaku,,,,,,,,,kena fitnah itu tak terjawab ? kenapa diam ? kenapa harus menunggu hamper 17 tahun ? jika tidak, aku akan mesti membencinya dan menyakitinya bunda terus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar